MuhammadSAW mendapat nasihat dari malaikat Jibril As, nasihat yang dapat digunakan pula oleh umatnya, dimana nasihat ini dapat dijadikan pedoman karena pesan yang tersirat di dalamnya dapat menjadi nasihat sepanjang masa yang pasti dialami oleh umat Muhammad SAW. Nasihat Pertama. عِشْ مَا شِــئْتَ فَإِنَّـكَ
Tigapesan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad yang sebenarnya ditujukan kepada umat akhir zaman. Hanya saja kapan akan terjadi memang dalam perbedaan pendapat. Hampir setiap hari istiqamah sangat jarang beliau skip. Pengalaman akan membuat kita tidak melakukan atau mengulangi sebuah kesalahan yang sama.
PesanMalaikat Jibril Kepada Kita Umat Akhir Zaman
Cintailah apa yang kau cintai dengan sewajarnya, sebab sesungguhnya suatu ketika yang kamu cintai itu akan meninggalkanmu.' Begitulah salah satu pes
. Allah SWT menciptakan beragam makhluk di alam semesta ini sudah pasti ada tujuannya. Ibarat dalam bahasa dunia industri, Allah SWT adalah sebagai produsen. Dan kita sebagai manusia adalah produk yang diciptakan Allah SWT. Setiap produk dalam dunia industri sudah pasti ada tujuan penciptaannya. Tak terkecuali kita sebagai hamba dan produk Allah SWT diciptakan tidak lain tidak bukan adalah untuk menyembah dan beribadah kepada - Nya. Tidak hanya manusia, malaikat sebagai makhluk dengan ketaatan tertinggi juga memiliki tujuan penciptaannya. Sebagai salah satu malaikat yang mengabdi kepada Sang Penciptanya. Malaikat Jibril memiliki peran sebagai perantara Allah SWT dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW. Peran ini sungguh sangat mulia, sehingga dalam hal ini Malaikat Jibril memiliki keistimewaan yang lebih daripada malaikat malaikat lainnya. Dalam suatu hadis Rasulullah SAW, disampaikan ada tiga pesan Malaikat Jibril kepada manusia. Apa saja itu? Diriwayatkan oleh Imam Ath Tabrani, Rasulullah SAW menyampaikan tentang tiga pesan Malaikat Jibril kepada manusia. Pesan yang disampaikan Malaikat Jibril memiliki indikasi sebagai bentuk peringatan kepada manusia. Yang pertama "hiduplah sesukamu karena sesungguhnya kamu kelak akan mati". Pesan yang pertama ini dilandasi atas kepastian Allah SWT dalam Al Qur'an, bahwa setiap dzat yang bernyawa pasti akan mati. Konteks kalimat "hiduplah sesukamu" maksudnya adalah hiduplah dalam ketaatan. Jangan sampai kenikmatan dunia melalaikan segalanya dan tujuan hidup manusia yang sebenarnya. Dan kematian akan menjemput kita tanpa kita memiliki persiapan untuk hal tersebut. Pesan yang kedua adalah "cintailah sesuatu sepuasmu, karena sesungguhnya kau kelak akan tetap berpisah dengannya". Hakikat dari pesan yang kedua ini juga adalah bentuk peringatan. Kadang manusia yang lalai akan hakikatnya sebagai seorang hamba, cenderung akan terlalu mencintai dunia. Ia lupa pada siapa yang berhak untuk dicintai yakni Allah SWT. Jika kita terlalu mencintai ciptaan - Nya maka kita akan berpisah darinya. Namun beda jika kita mencintai Allah SWT sebagai Sang Pencipta, kita akan senantiasa bersama Allah SWT selamanya. Pesan ketiga adalah "berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya kelak setiap perbuatanmu ada pertanggungjawabannya". Tentu pesan Malaikat Jibril yang ketiga ini tak jauh dari konteks mengingatkan manusia. Untuk senantiasa berhati hati dalam setiap tindakan dan perbuatan. Karena sesungguhnya apa yang kita lakukan, kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Wallahu a'lam. Untuk ulasan hal inspiratif lainnya, silahkan follow Muslima TCT Terkini
JAKARTA- Hakikat nasihat adalah mengajak atau menunjukkan kebaikan serta kebenaran. Islam mengajarkan pentingnya nasihat dan saling menasihati. وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ “Demi masa, sungguh manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran QS Al Ashr ayat 1-3. Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW pernah menerima nasihat dari Malaikat Jibril. Petuah-petuah itu untuk disampaikan kepada umat beliau. Berikut ini adalah tiga dari lima pesan yang diutarakan sang malaikat. Yang pertama, Malaikat Jibri menegaskan kembali betapa fananya kehidupan manusia di dunia ini. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. “Hiduplah sesukamu, tetapi ketahuilah bahwa engkau pasti akan menjadi mayat,” kata malaikat Jibril. وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ “Dan hanya pada hari kiamat-lah diberikan dengan sempurna balasanmu.” QS Ali Imran 185. Biasanya, seseorang yang condong pada kehidupan duniawi lalai dari mengingat kematian. Padahal, dengan zikrumaut ia dapat lebih bijak dalam menjalani hidupnya. Menghabiskan usia dengan terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Kedua, cinta dan benci seperlunya. “Cintailah siapa saja yang engkau sukai, tetapi ketahui lah, engkau pasti akan berpisah dengannya,” kata Jibril. Perasaan suka atau bahkan cinta dapat timbudalam diri seseorang. Dengan orang yang disukainya itu, ia menjalin hubungan, baik dalam rangka pertemanan, persahabatan, atau yang setingkat lebih dekat yaitu pernikahan. Memiliki istri atau suami adalah sebuah nikmat yang patut disyukuri. Demikian pula dengan mempunyai anak keturunan. Akan tetapi, jangan sampai semua itu melalaikan diri seorang Mukmin dari mengutamakan Allah. Dengan mereka, seseorang dapat berpisah. Namun, hanya kepada-Nya segala kembali. Baca juga Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab Ketiga, setiap amal perbuatan ada balasannya. “Berbuatlah sesukamu, tetapi ketahuilah, engkau pasti akan menuai balasannya.” Itu pesan lainnya dari Malaikat Jibril. Di dunia ini, seorang insan dapat melakukan berbagai hal, apakah itu kebaikan atau kejahatan. Mungkin, ia tidak merasakan dampak dari perbuatannya itu sekarang. Namun, kelak akan tiba hari ketika pertanggungjawaban tidak mungkin bisa dihindari. Rasulullah SAW bersabda لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاه Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya ke mana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnyauntuk apa digunakannya HR Tirmidzi.
Oleh K Hasan Mansur SAg *Aparatur Sipil Negara ASN di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Majalengka istiqomah dan tetap kompak mengikuti rutinitas pengajian mingguan pascaapel pagi Senin 31/10/2017. Pengajian ini, meskipun durasinya tidak panjang, namun setidaknya menjadi tadzkiroh dan bisa memberikan kesejukan bagi rohani selama sepekan sekali. Pasalnya, hati yang tidak mendapatkan nasihat akan gersang, bahkan hati bisa mati. Lalu nasihat apa yang disampaikan pada pekan ini? Penyuluh Agama Islam Kecamatan Kadipaten, K Hasan Mansur SAg, pun menyampaikan nasihat dari Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Nasihat pertama, "Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati!". Sebebas-bebasnya hidup pasti akan dibatasi oleh kematian. Hal yang terburuk bagi manusia adalah kematian, karena dengan datangnya kematian, maka manusia tidak akan pernah berbuat apa-apa lagi. Jangankan berbuat, berpikir saja manusia sudah tidak bisa lagi karena tubuh sudah ditinggalkan oleh rohnya. Kematian ini, akan datang dan menghampiri setiap manusia dan tidak mungkin mengingat kematian, diharapkan setiap mukmin menghilangkan ketergantungan dan ketamakan hati terhadap dunia dan kesenangan-kesenangannya. Dengan mengingat kematian, sudah seharusnya manusia memendekkan angan-angan untuk dunia dan hanya mengharapkan kehidupan di negeri akhirat yang kekal. Allah SWT berfirman, "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." Al-'Ankabut 29 64 Dengan demikian, hendaklah setiap hamba mempersiapkan diri untuk menyambut tujuan akhirnya yaitu kematian, dengan cara menyiapkan diri untuk sesuatu setelahnya akhirat. Nasehat kedua, "Cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya!". Setiap mukmin dibebaskan untuk mencintai siapa saja di antara semua makhluk, namun sesungguhnya mereka akan berpisah dengannya. Maka, jangan sampai seorang mukmin menyibukkan hatinya dengan kesenangan-kesenangan dunia yang fana berupa istri, anak, harta dan selainnya dari hal-hal yang SWT berfirman, "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanya permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan dari ALLAH serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." Al Hadid 57 20Karena itu, bisa jadi semuanya akan pergi darimu, atau bisa jadi kamu yang pergi dari mereka! Maka sibukkanlah hati dengan kecintaan terhadap Dzat yang tidak akan pernah berpisah dan tidak akan pernah terpisah, yaitu dengan mengingat Allah SWT dan melakukan amal shalih yang dicintai ketiga,"Berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya!". "Berbuatlah sesukamu" berarti bahwa manusia bebas melakukan perbuatan yang baik maupun yang buruk sesukanya. Namun semuanya akan berakhir saat kematian datang, selanjutnya setelah kematian ternyata ada perhitungan dan pembalasan di akhirat. Setiap orang akan diberi putusan sesuai dengan konsekuensi dari SWT berfirman, "Berbuatlah apa yang kamu kehendaki; sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." Fu??ilat 41 40 ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman, "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula." Az-Zalzalah 99 7-8.Setiap balasan sesuai dengan amal yang telah dikerjakan, jika amalan yang dikerjakan tersebut baik, maka balasannya akan menyenangkan dan jika buruk, maka perjumpaan dengan balasan tersebut akan sangat menyedihkan.* Penyuluh Agama Islam Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka sumber
Pesanan Malaikat Jibrail Pada Umat Akhir ZamanKetika melalui proses Israk, Rasulullah saw. dibawa berjalan melalui pelbagai peristiwa yang perlu diterjemahkan oleh Malaikat Jibrail apa pengertiannya. Berikut adalah 13 peristiwa yang dialami Rasulullah saw. sebagai panduan kepada kita sebagai umatnya;1. Rasulullah dapat melihat kaum yang sedang bertanam padi dan terus dapat menuai hasil tanaman mereka. dan hal itu berlaku berulang-ulang Jibrail – “Itulah kaum yang berjihad yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.”2. Rasulullah tiba di sebuah tempat yang berbau harum. Itulah ku bur Masyitah, pembantu Firaun bersama suaminya dan anak-anaknya yang dibu nuh oleh Fir’aun kerana tetap teguh beriman kepada Jibrail – “Itulah balasan kepada mereka yang percaya dan berpegang teguh kepada Allah swt.”3. Rasulullah dapat melihat sekumpulan orang yang meme cahkan kepala mereka dengan batu dan setiap kali dipe cahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipe cahkan lagi berulang Jibrail – “Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud.”4. Rasulullah bertemu dengan sekumpulan orang yang hanya menutup kema luan mereka dengan secebis kain dan diha lau seperti binatang ternakan, serta makan bara Jibrail “Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.”5. Rasulullah berjumpa kaum lelaki dan perempuan yang memakan daging men tah yang busuk sedangkan daging yang dimasak elok ada di sisi Jibrail – “Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zi na sedangkan lelaki dan perempuan itu masing mempunyai isteri atau suami.”6. Rasulullah kemudian melihat seorang lelaki yang berenang dalam sungai da rah dan dilontarkan dengan Jibrail – “Itulah orang yang makan riba.”7. Rasulullah lalu bertemu lelaki yang kerjanya menghimpun seberkas kayu yang dia tak berdaya memikulnya, tetapi tetap degil lalu menambahkan lagi bilangan kayu yang mahu Jibrail – “Itulah orang tak dapat memenuhi amanah yang sudah diterima tetapi masih berani mahu menerima amanah yang lain.”8. Rasulullah kemudian berjumpa dengan satu kaum yang sedang menggun ting lidah dan bibir mereka dengan gunting besi, setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali menjadi seperti Jibrail – “Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.”9. Rasulullah kemudian menemui sekumpulan orang yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga Jibrail – “Itulah orang yang mengumpat dan menjatuhkan maruah, mence la serta menghi nakan oang.”10. Rasulullah juga dapat melihat seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit bentuknya dan saiznya. Tetapi apabila lembu jantan itu cuba memasuki semula lubang tersebut, lembu itu Jibrail – “Itulah orang yang bercakap besar kemudian menyesal, tetapi penyesalannya sudah terlambat.”11. Datang seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan perhiasan lalu Rasulullah bertindak tidak Jibrail – “Itulah dunia. Jika diberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.”12. Datang seorang lagi perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti lalu Rasulullah lagi sekali tidak Jibrail – “Itulah orang yang mensia-siakan usianya.”13. Akhir sekali, datang pula seorang perempuan yang badannya bongkok tiga menahan Jibrail – “Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.”Cuba kita lihat semula 13 pengajaran yang ada Berjihadlah menegakkan agama AllahBerpeganglah kepada Allah swt sebagai Tuhan Yang SatuUtamakan solatBayar zakatElak zi naElak ribaPenuhi amanahElak fitnahElak menghina orang lainElak perasaan bongkakUtamakan akhirat berbanding duniaJangan sia-siakan usiaDunia sudah sampai ke usia hujungnyaMajalah ilmu Rasanya dah faham kan apa yang sebenarnya kita perlu lakukan? Paling berat antara semua rasanya pesanan Jibrail nombor 11. Yang itu banyak antara kita tewas.
pesan malaikat jibril kepada umat akhir zaman